Senin, 30 Maret 2015

Taman Rekreasi Lembah Hijau

Taman Rekreasi Lembah Hijau

Taman Rekreasi Lembah Hijau
Taman Rekreasi Lembah Hijau
Tempat wisata ini berada tak jauh dari Kebun Raya Unmul Samarinda , tepatnya di jalur Samarinda – Bontang KM 15. Di Taman Rekreasi Lembah Hijau terdapat camping ground, flying fox, replika hutan, kolam renang, arena bermain anak, gazebo, kolam pancing dan kafetaria.
Selain menjadi tempat wisata di Samarinda yang banyak dikunjungi oleh keluarga, taman ini juga biasa digunakan sebagai lokasi outbound untuk anak sekolah dan karyawan dari banyak perusahaan.
Tiket masuk ke Taman Rekreasi Lembah Hijau adalah 5.000 Rupiah per orang. Sedangkan untuk tiket outbound Anda dikenakan 180.000 Rupiah per orang.

Pantai Aquatic

Pantai Aquatic-Sangatta





Aquatic adalah sebuah pantai buatan yang terletak di Sangatta Kalimantan Timur. Pantai ini berada di bawah kepemilikan PT. KPC yang sekarang sudah menjadi tempat wisata bagi masyarakat umum.

Aquatic sering dijadikan tempat menghabiskan liburan akhir pekan oleh masyarakat sekitar. Selain itu Aquatic juga merupakan tempat yang cocok untuk memancing, melakukan diving, dan snorkeling karena biota laut dan terumbu karangnya yang bagus. Aquatic juga menyediakan dermaga kecil bagi para pemancing untuk melabuhkan kapal mereka. Ada juga sebuah café yang disediakan bagi para wisatawan untuk menikmati hidangan yang ada.

Pantai ini menyediakan beberapa pendopo-pendopo kecil sebagai tempat istirahat ataupun sebagai tempat piknik yang asik. Aquatic sendiri memilik pasir pantai yang putih bersih menjadikannya tempat yang nyaman untuk bermain. Ombaknya yang tenang menambah kenyamanan untuk berenang.

 Ada suatu tempat yang menarik di aquatic yaitu adanya pendopo yang terletak diatas laut, berguna bagi para wisatawan untuk menikmati panorama bawah laut atau hanya sekedar menikmati angin yang semilir. Dari Aquatic juga kita dapat melihat beberapa kapal penganggkut batu bara yang sedang berlabuh.

Yang menghawatirkan dari pantai ini adalah adanya beberapa biota laut yang berbahaya. Seperti ubur-ubur, kerapu batu, ikan gembung, buaya, bulu babi, dan ikan pari. Oleh karena itu pengunjung diharapkan untuk selalu waspada.

Bontang Kuala

Wisata Di Atas Air "Bontang Kuala"

Mungkin apabila kamu mendengar kata "hunian di atas air atau kampung nelayan", pasti yang terbayang adalah permukiman yang jorok, kotor dan tidak tertata dengan baik. Tidak demikian yang ada di kampung nelayan "Bontang Kuala". Aku jadi ingat waktu pertama kalinya aku datang ke Bontang beberapa tahun yang lalu, aku sempat terpesona dengan kesan pertama yang ada di daerah ini. Jarak tempuh yang sangat dekat dengan Kota Bontang serta akses jalan yang lebar dan asri yang disepanjang jalan akan kita temukan tanaman mangrove yang indah. Selain itu  adanya pedestrian buat pejalan kaki dan tersedianya tempat nongkrong buat pengunjung yang terbuat dari kayu ulin menambah kesan tersendiri pada saat perjalanan menuju Bontang Kuala























 

Bontang Kuala terletak di bagian timur Kota Bontang dan berhadapan langsung dengan Selat Makassar. Bontang Kuala merupakan perkampungan diatas laut yang sebuah daerah wisata yang penghuninya adalah penduduk asli Bontang. Permukiman ini dihuni kurang lebih sekitar 300 KK yang sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai nelayan. Bangunan yang ada mayoritas terbuat dari kayu ulin seperti rumah tinggal, halaman, akses jalan, tempat ibadah, rumah makan, gedung olah raga serta ruang terbuka yang menjadi pusat berkumpulnya penduduk setempat dan para pengunjung / wisatawan.








Bontang Kuala merupakan daerah wisata laut yang sangat menawan yang ramai dikunjungi wisatawan,  baik wisatawan dalam maupun luar negeri. Sore hari adalah waktu yang sangat tepat apabila anda ingin menikmati suasana pemandangan laut dengan bersantai sambil menikmati hidangan khas daerah ini. Terdapat pusat wisata kuliner yang terdiri dari restoran dan kafe dengan menu aneka masakan dan minuman khas seperti ikan bakar, kepiting, udang, cumi-cumi, pisang gapit, jajanan khas Bontang Kuala serta Sambal Gami. Restoran dan kafe berada di atas air dan mempunyai ciri khas masing-masing, contohnya terdapat kafe yang berbentuk kapal laut yang berada di atas air yang sangat menarik untuk dikunjungi. Di Bontang Kuala para pengunjung dimanjakan dengan pemandangan alam terbuka dan similir angin dari arah laut serta dapat menikmati keindahan sunset.






Bontang Kuala juga merupakan kawasan yang memberikan keseimbangan antara manusia dan keseimbangan alam seperti vegetasi hutan mangrove. Pada kawasan wisata ini anda akan disuguhkan pemandangan vegetasi mangrove sepanjang koridor jalan menuju permukiman nelayan Bontang Kuala serta di daerah pesisir pun keberadaan hutan mangrove dan permukiman penduduk berdampingan dalam pelestarian ekosistem dan keindahan kawasan pesisir Bontang Kuala. Pada setiap akhir tahun terdapat perayaan tradisi pesta laut yang menampilkan  beragam atraksi seni tari, budaya, olahraga air serta ritual budaya setempat. Selain itu Bontang Kuala merupakan sentra produksi terasi serta rumput laut dan ikan-ikan laut. Sehingga penduduk sekitar menjual hasil laut produksi mereka dengan menjual oleh-oleh khas Bontang Kuala seperti ikan kering berbagai jenis, terasi, udang kering, manisan, rumput laut dll.






Sumber : http://ronysyarief.blogspot.com/2011/02/wisata-di-atas-air-bontang-kuala.html

Pulau Derawan

Pulau Derawan , Surga Dunia Di Ujung Kalimantan Timur

epulauan Derawan adalah sebuah kepulauan yang berada di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Di kepulauan ini terdapat sejumlah obyek wisata bahari menawan, salah satunya Taman Bawah Laut yang diminati wisatawan mancanegara terutama para penyelam kelas dunia.
Pulau Derawan
Pulau Derawan
Kepulauan Derawan memiliki tiga kecamatan yaitu, Pulau Derawan, Maratua, dan Biduk Biduk, Berau.
Sedikitnya ada empat pulau yang terkenal di kepulauan tersebut, yakni Pulau Maratua, Derawan, Sangalaki, dan Kakaban yang ditinggali satwa langka seperti penyu hijau dan penyu sisik.
Tukik-Tukik di Pulau Sanglaki
Tukik-Tukik di Pulau Sanglaki
Kepulauan Derawan adalah salah satu destinasi wisata laut yang mulai populer di Indonesia saat ini. Banyak traveler lokal dan asing bahkan penyelam-penyelam terbaik di dunia berkunjung ke kepulauan eksotis ini. Magnet utama nya terletak pada pantai, pulau, terumbu karang, dan tentu saja danau ubur-ubur Kakaban nya yang sangat langka tersebut. Danau jenis ini hanya ada 2 lokasi di dunia, yakni di Kep. Derawan Indonesia dan Republik Palau.  Bahkan ubur-ubur yang ada di danau Kakaban, jauh lebih banyak di bandingkan dengan yang ada di Republik Palau.
http://blog.travelkota.com/pulau-derawan-surga-dunia-di-ujung-kalimantan-timur/

Pantai Beras Basah

Keindahan Pantai Beras Basah

Samarinda, Indonesia

Keindahan Pantai Beras Basah

Introduksi

Pantai Beras Basah terletak di Pulau Beras Basah, Kota Bontang, Kalimantan Timur, Indonesia. Lokasi tempat ini berjarak sekitar 220 kilometer dari pusat kota Balikpapan. Pantai Beras Basah menawarkan panorama alam yang indah disertai dengan hamparan pasir putih pantai yang cukup lembut di kaki. Pamandangan dari pepohonan nan hijau senantiasa menghiasi pulau ini.
Air lautnya berwarna biru jernih. Seolah-olah menggoda siapapun yang berkunjung untuk berenang ke dalamnya. Dan memang benar di tempat ini pengunjung bisa berenang ataupun snorkeling menikmati keindahan bawah laut. Berbagai jenis ikan laut, terumbu karang hingga rumput laut bisa pengunjung temukan di tempat ini.
Tidak hanya itu, kawasan ini sangat cocok bagi Anda penggemar fotografi. Pemandangan sunrise maupun sunset di tempat ini cukup menarik untuk diabadikan.

Fasilitas

Di tempat ini memang belum tersedia penginapan serta rumah makan. Fasilitas di kawasan pulau ini memang masih terkesan ala kadarnya. Seperti gazebo yang bisa digunakan secara gratis oleh para pengunjung, ruang ganti pakaian, serta toilet. Bila Anda ingin menginap, Anda bisa menyewa tempat penginapan yang ada di pusat kota Bontang. Jangan lupa juga untuk membawa bekal makanan maupun minuman bila akan berkunjung ke tempat ini.

Aksestransport

Pantai Beras Basah berjarak sekitar 220 kilometer dari pusat kota Balikpapan. Anda bisa mencapai tempat ini dari Balikpapan.
Dari pusat kota Balikpapan, Anda bisa langsung menuju ke Bontang dengan menggunakan kendaraan pribadi maupun bus AC yang menuju ke arah Bontang dengan biaya naik bus sekitar Rp 100.000.
Dari Bontang perjalanan dilanjutkan menuju ke arah Bontang Kuala atau Pelabuhan Tanjung Laut. Dari pelabuhan atau dermaga ini, Anda bisa naik kapal yang menuju ke arah Pulau Beras Basah dengan biaya sekitar Rp 40.000 per orang atau menyewa satu kapal yang berkapasitas sepuluh orang dengan biaya sewa sekitar Rp 400.000 hingga Rp 500.000 (PP) per kapal.
http://www.utiket.com/id/obyek-wisata/samarinda/324-keindahan_pantai_beras_basah.html


Pantai Ambalat


Pantai Ambalat terletak   di Kelurahan Amborawang Laut, Kecamatan Samboja – Kutai  Kartanegara.  Nama  ”Ambalat”  singkatan    dari Amborawang  Laut,  pantai  ini menyuguhkan keindahan pantai dengan pepohonan pinus sepanjang 7 km, dengan luas garis pantai mencapai 3 km.
secara geografis, Obyek Wisata Pantai Ambalat ini memiliki bibir pantai yang landai dengan pasir kecoklatan, terbentang mulai dari arah selatan berbatasan dengan Pantai Teritip hingga utara Tanjung Samboja. Pantai yang memiliki bibir pantai sepanjang 1,5 km dan lebar 500 meter jika air sedang surut ini akan lebih mempesona jika dirasakan pada malam hari. Jangan takut untuk bermalam karena di Pantai Ambalat ini sudah tersedia beberapa penginapan murah untuk Anda.
Obyek Wisata Pantai Ambalat juga dilengkapi dengan wahana pemancingan bagi para pengunjung yang memiliki hobi memancing. Fasilitas pendukung pemancingan itu yakni beberapa unit gazebo atau rumah kecil yang berada di pematang empang dengan teduhan pohon cemara yang cukup begitu rindang. Anda akan dimanjakan juga dengan sajian minuman kelapa muda sembari memancing.
Deretan pohon kelapa di sisi kiri dan kanan, bagaikan pagar hidup menyambut kedatangan para pengunjung ketika memasuki gerbang pantai Ambalat yang terletak di Kelurahan Amborawang Laut kecamatan Samboja Kutai Kartanegara (Kukar).

LOKASI                                             
Kelurahan Amborawang Laut, Kecamatan Samboja – Kutai  Kartanegara, Kalimantan Timur.

INFORMASI
  • Telepon                     : -
  • Website                       : -
  • Email                            : -
  • Jam operasional                     -
  • Biaya masuk               Rp.2.500/motor

CARA MENUJU KESANA
Untuk menuju ke lokasi Ambalat jalur terdekat adalah dari Kota Balikpapan dengan Transportasi Darat Kendaraan Trayek Balikpapan – Samboja, dan stop di Pintu gerbang Pantai Ambalat selanjutnya menggunakan Ojek menuju Pantai dengan jarak + 5 km, atau menggunakan kendaraan pribadi.
- See more at: http://www.pariwisatakaltim.com/informasi/pantai-ambalat#sthash.NejVbzC2.dpuf

Taman Bekapai

Taman Bekapai Balikpapan

Taman Bekapai Balikpapan

Inilah taman kota yang terletak di jalan protokol di Balikpapan. Berlokasi di pusat kota, Taman Bekapai adalah ruang terbuka publik yang menjadi tempat bersantai di tengah kehidupan kota Balikpapan.

Di taman ini, tersedia fasilitas wi-fi untuk akses internet dan tidak dikenakan biaya apapun. Anda dapat terhubung ke internet sembari bersantai di taman kota ini.

Di sisi luar taman, terdapat sekumpulan pedagang yang menyediakan makanan dan minuman bagi Anda yang ingin bersantap ria. Tak aneh, taman ini menjadi salah satu tempat yang menarik di Balikpapan bagi siapapun yang ingin bersantai. Inilah sebab taman tersebut dinamakan Bekapai, yang artinya santai.

sumber http://www.initempatwisata.com/wisata-indonesia/balikpapan/ini-10-tempat-wisata-di-balikpapan-paling-menarik/2020/

Hutan Lindung Sungai Wain

Hutan Lindung Sungai Wain

Hutan Lindung Sungai Wain


Inilah hutan tropis yang masih belum dijamah tangan-tangan jahil manusia yang ada di Balikpapan. Dengan luas hutan sebesar 10 ribu ha, Hutan Lindung Sungai Wain adalah tempat perlindungan dari sejumlah jenis satwa dan flora langka, seperti orangutan, beruang madu, bekantan, kantong semar, dan tumbuhan endemik Balikpapan yang bernama Jahe Balikpapan.

Berlokasi di KM 23 Jalan Balikpapan – Samarinda, tersedia empat paket kunjungan yang dapat Anda pilih untuk mendapatkan pengalaman wisata di tempat ini. Paket ini dibedakan berdasarkan jumlah tamu yang ingin berwisata di kawasan hutan lindung. Biayanya mulai dari Rp 350 ribu rupiah untuk Paket A (1-6 tamu).

Tersedia dua tur yang dapat Anda pilih, yakni tur “Track Eko-PLH-Kebun Raya” dan tur “Mangrove dan Selok Puda”. Juga, ada pemandu wisata yang akan membantu Anda dalam menyusuri hutan lindung tersebut.

sumber http://www.initempatwisata.com/wisata-indonesia/balikpapan/ini-10-tempat-wisata-di-balikpapan-paling-menarik/2020/

Pulau Maratua















Pulau Maratua adalah salah satu dari 4 pulau paling terkenal di Kepulauan Derawan yang totalnya 31 pulau. Tiga pulau lainnya adalah Pulau Derawan sendiri, Pulau Sangalaki, dan Pulau Kakaban. Karena keindahannya, pulau cantik ini disebut-sebut sebagai pulau surga (paradise island).

Pulau Maratua berada di posisi terluar Indonesia, yaitu di Laut Sulawesi yang berbatasan dengan negara Malaysia dan Filipina. Secara administrasif, pulau Maratua merupakan bagian dari wilayah Kecamatan Maratua, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur yang baru dibentuk pada 2003.

Kepulauan Derawan merupakan kawasan Segitiga Terumbu Karang (Coral Triangle) dan di Pulau Maratua sendiri berdiam potensi wisata bahari yang telah popular di dunia. Pulau yang luas wilayah daratannya sekira 384,36 km2 dan wilayah perairan seluas 3.735,18 km2 tersebut memiliki bentang alam tropis yang indah, hutan bakau, padang lamun, dan lainnya. Pulau cantik ini juga memiliki garis pantai yang eksotis berpasir putih bersih.

Garis pantai Maratua merupakan salah satu lokasi bertelur penyu hijau yang paling besar di Indonesia. Sementara di taman bawah lautnya, tersimpan keanekaragaman hayati laut yang tinggi, yaitu beragam jenis terumbu karang penuh warna, beragam jenis ikan, penyu hijau, pari manta, dan biota laut lainnya. Terdapat sekira 21 titik penyelaman di sekitar Pulau Maratua yang apabila terlihat di peta bentuknya serupa huruf “U” namun dengan posisi nyaris terbalik. Dengan segala kekayaan dan keindahannya tidaklah mengherankan apabila Pulau Maratua disebut-sebut sebagai paradise island.

Pulau Maratua terdiri dari beberapa pulau kecil dan satu pulau utama dengan nama Maratua. Pulau-pulau kecil lainnya tersebar di dalam teluknya. Nama-nama pulau tersebut adalah Pulau Sidau, Pulau Semut, Pulau Andongabu, Pulau Sangalan, Pulau Bulingisan, Pulau Nisakoh, Pulau Bakungan, Pulau Nunukan, dan Pulau Pabahanan.

Berbeda dengan Pulau Kakaban yang tak berpenghuni, Pulau Maratua dihuni sekira 3.168 jiwa. Sebagian besar penduduk yang bermukim di Maratua adalah suku Bajo yang mata pencaharian utamanya sebagai nelayan. Penduduk Maratua terbagi dalam empat kampung, yaitu Kampung Tanjung Harapan atau Bohebukut, Teluk Alulu, Bohesilian, dan Payung Payung. Pusat pemerintahan Kecamatan Maratua terpusat di Kampung Teluk Harapan atau Bohebukut.

Bulan Juli kemarin (2012), Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf)—Mari Elka Pangestu, menetapkan Pulau Derawan dan Maratua sebagai desa wisata. Penetapan ini untuk mendukung pengembangan potensi wisata bahari di kawasan tersebut dengan berbasis masyarakat. Harapannya masyarakat kedua pulau dapat terlibat secara aktif dalam pengembangan wisata sekaligus memiliki kesadaran lingkungan yang baik sehingga kelestarian alamnya terjaga.


Sebagai salah satu pulau yang paling populer di kawasan Kepulauan Derawan, terdapat banyak resort dan penginapan di pulau cantik ini mulai dari yang murah hingga yang berkelas internasional. Anda dapat pula menginap di rumah-rumah penduduk yang menyewakan beberapa kamarnya.



Mengunjungi Maratua bersama banyak teman dapat menghemat biaya dan tentunya menyenangkan, misalnya biaya sewa speed boat. Semakin banyak teman (maksimal 15; karena kapasitas speed boat 15 orang), makin sedikit biaya sharing yang Anda keluarkan untuk sewa speed boat.

Saat melakukan kegiatan menyelam, hendaknya didampingi oleh guide atau dive master.


Pulau Maratua adalah bagian dari Kepulauan Derawan yang masuk dalam kawasan Segitiga Terumbu Karang sehingga memiliki kekayaan aneka ragam hayati laut. Pulau-pulau tetangga Maratua adalah juga pulau-pulau yang indah dan menarik untuk dijelajahi.

Pulau Derawan dapat ditempuh sekira 1 jam perjalanan dengan kapal motor dari Maratua. Di pulau yang ukurannya lebih kecil dari Maratua ini juga terdapat sejumlah titik penyelaman dengan potensi dan karakteristik biota laut yang berbeda dan kaya ragam dan warnanya.

Pulau Sangalaki berjarak sekira 2 jam dari Maratua. Pulau ini terkenal sebagai lokasi menyaksikan manta ray alias ikan pari raksasa. Titik menyelam yang populer di wilayah ini di antaranya adalah: Channel Entrance, Coral Gardens, Town, Sandy Ridge, Manta Run, Manta Point, Sherwood Forest, Manta Parade, Manta Avenue, Ridge, Light house, dan The Rockies. Di titik penyelaman tersebut ada belasan hingga puluhan pari raksasa biasa terlihat berenang dengan anggun. Bahkan, apabila beruntung, keanggunan hewan raksasa ini dapat direkam hanya dengan melakukan snorkeling. Seandainya Anda tak bertemu dengan pari manta pun, keindahan terumbu karangnya sudah akan membuat Anda berdecak kagum. Selain itu, Sangalaki juga dikenal sebagai pulau tempat penyu bertelur.

Pulau Kakaban berjarak 1 jam saja dengan menggunakan kapal kayu dari Maratua. Di pulau ini terdapat sebuah danau air payau yang telah melewati proses evolusi yang mengakibatkan hewan yang hidup di dalamnya berevolusi. Danau Kakaban adalah salah satu alasan utama wisatawan berkunjung ke pulau yang tak berpenghuni ini. Danau air payau tersebut memiliki ekositem yang unik (endemik) hasil evolusi dan melibatkan proses kimia, fisika, dan biologi yang rumit dan panjang selama ribuan tahun. Danau endemik sekira 2,6 x 1,5 kilometer ini menjadi rumah bagi jutaan ubur-ubur yang kehilangan kemampuan menyengat, alga yang menjadi karpet di dasar danau, anemon yang berwarna putih dan memangsa ubur-ubur, ikan-ikan, dan biota endemik lainnya. Tercatat hanya ada dua danau air payau jenis ini di dunia, yaitu Danau Kakaban di Kepulauan Derawan dan Jellyfish Lake di Palau, Micronesia di kawasan tenggara Laut Pasifik.

Ada empat jenis ubur-ubur tak menyengat di Danau Kakaban, yaitu: ubur-ubur bulan (Aurelia aurita) (5-50 cm), ubur ubur totol (Mastigias papua) (1-20 cm), ubur-ubur kotak seukuran ujung jari telunjuk, Tripedalia cystophora (7-10 mm), dan ubur-ubur terbalik Cassiopea ornata (15-20 cm). Kabarnya, Jellyfish Lake di Palau hanya memiliki dua jenis spesies ubur-ubur serupa sehingga tak berlebihan jika menyebut Danau Kakaban sebagai danau ubur-ubur terbesar dan paling kaya keragamannya di dunia. Keberadaan 4 spesies ubur-ubur dan kondisi danau yang mewakili bentuk kehidupan purba yang sifatnya ekstrim menjadikan Pulau Kakaban dinominasikan sebagai kawasan situs warisan dunia (world heritage) yang patut dilindungi oleh UNESCO.

Snorkeling dan diving adalah kegiatan andalan yang dapat Anda lakukan saat menjejakkan kaki di keindahan Pulau Maratua. Untuk mendukung kegiatan penjelajahan alam bawah laut yang menakjubkan tersebut, tersedia beberapa jasa dive operator yang akan menyewakan perlengkapan diving dan snorkeling.

Hanya dengan menyelam sekira lima meter, keindahan bawah laut tersebut sudah dapat dinikmati. Terdapat beraneka ragam biota laut yang menghuni taman bawah laut sekitar Pulau Maratua, diantaranya cumi-cumi (cuttlefish), lobster, ikan pipa (ghostpipe fish), gurita(bluering octopus), nudibranchs, kuda laut (pigmy seahorses), belut pita (ribbon eels) dan ikan skorpion (scorpionfishes), barracuda, hiu (white tip sharks dan hammerhead sharks), serta masih banyak lagi lainnya.

Meski terbilang pulau kecil, Pulau Maratua memiliki sekira 21 titik penyelaman yang sudah terkenal di kalangan penyelam. Masing-masing titik menawarkan pengalaman, keindahan, dan keanekaragaman hayati yang berbeda-beda. Titik penyelaman tersebut di antaranya adalah: Maratua Reef, Fusilier Paradise, Mid Reef, Batfish Alley, Turtle Traffic, Lumanlang, Divers Delight, Turtle Parade, Small Fish Country, Big Fish Country, Leo Point, Midnight Snapper Run, Sea Wall Garden, Sea Wall, Second Channel Shark City, dan lainnya.

Titik penyelaman Big Fish Country terletak di antara Pulau Maratua dan Nabucco, adalah tempat penyelaman untuk menyaksikan hiu. Akan tetapi, untuk dapat menyelam di titik ini, Anda harus sudah mengantungi deep dive (advance) license mengingat arus di titik ini terbilang kuat.

Turtle Traffic adalah titik penyelaman yang dipenuhi oleh penyu hijau. Hewan yang usianya mencapai ratusan tahun ini terlihat banyak berenang di kedalaman laut Maratua sambil mencari makanan. Maratua memang merupakan salah satu kawasan di Indonesia yang menjadi favorit penyu untuk bertelur dan mencari makan. Dari banyaknya jumlah penyu yang singgah ke pulau ini, Maratua bahkan disebut-sebut sebagai Turtle Capital of Indonesia.

Setelah puas seharian menjelajahi keindahan bawah laut Maratua, duduk bersantai di tepi pantai Maratua yang indah tentu menyenangkan dan merelaksasi. Ditambah lagi, keindahan Matahari tenggelamnya juga menjadi atraksi alam yang patut dinanti. Mengabadikan Matahari tenggelam juga hendaknya tidak dilewatkan.

Mengabadikan bawah laut adalah juga kegiatan yang menarik dilakukan saat menyelami kayanya laut Maratua. Objek fotografi seolah tak habis-habisnya mulai dari beragam terumbu karang penuh warna, ikan hiu dan ikan besar lainnya, ikan-ikan karang, dan ragam biota laut lainnya. Penggemar makrofotografi juga tak akan kehabisan objek yang memenuhi taman bawah laut Maratua.

Untuk mengenal dan menyaksikan dari dekat kehidupan masyarakat lokal, Anda dapat mengunjungi desa-desa nelayan di pulau ini. Terdapat 4 desa yang mayoritas penduduknya adalah masyarakat suku Bajo. Mengenal kehidupan tradisional masyarakat nelayan suatu tempat dapat juga menjadi pengalaman wisata yang penuh kesan.

Pantai Melawai



Pantai Melawai berada di sepanjang Jalan Sudirman, Balikpapan, Kalimantan Timur. Balikpapan sendiri adalah daerah pengeboran minyak bumi pertama di Indonesia.

Balikpapan merupakan kota yang menghadap timur, tepatnya menghadap selat Makassar. Dari posisi geografinya yang menghadap timur maka titik untuk melihat matahari terbenam berarti mungkin tidak ada. Tetapi, teorinya terbantahkan dengan posisi pantai Melawai yang sedikit berada di teluk kecil menjadikannya sebagai spot sunset terbaik di Balikpapan.

Pantai ini adalah tujuan wisata favorit di pusat kota. Pantainya terletak di antara pelabuhan Semayang dan pantai Banua Patra. Daerah ini juga merupakan pusat makanan dan minuman di malam hari.



Keunikan Pantai Melawai adalah saat petang akan banyak pengunjung duduk beralas tikar sambil menanti matahari terbenam dan menikmati pemandangan kapal-kapal yang sedang berlabuh, menurunkan muatan di Pelabuhan Semayang, atau berlayar di Teluk Balikpapan.

Pantai Melawai memiliki pemandangan yang indah dengan jaraknya yang dekat dengan pusat kota, Balikpapan Center atau sekitar 5 menit ke arah selatan. Di sepanjang pesisir Pantai Melawai juga disediakan beberapa kafe yang siap melayani Anda berduduk santai.



Jika Anda ingin menikmati keindahan pantai yang hening, silahkan kunjungi Pantai Melawai pada sore hari karena masih relatif sepi. Tetapi jika Anda lebih ingin menikmati keramaian maka Anda bisa datang pada malam hari.


Pantai Melawai terkenal sebagai pusat makanan ringan di Balikpapan pada malam hari. Tidak ada kerajinan tangan khusus yang bisa Anda beli di daerah ini, kecuali makanan ringan.

Apabila Anda ingin mendapatkan beragam art shop khas daerah Balikpapan maka dapat mengunjungi Pasar Inpres, Shopping Centre, dan beberapa toko di sekitaran Jalan Ahmad Yani Balikpapan.

Berjalan di sepanjang Pantai Melawai merupakan kenikmatan tersendiri, terutama saat matahari terbenam di tepian bumi. Rasakan dinginya pasir ketika Anda berjalan di sepanjang pesisir pantai. Ketika Anda mengunjungi pantai pada malam hari, Anda dapat menemukan berbagai jenis makanan dan minuman di sepanjang pantai. Di sepanjang pinggir pantainya akan Anda temukan cafe-cafe kecil yang menyediakan beragam kudapan dan minuman.

Kalimantan Timur merupakan sebuah provinsi yang unik. Ibu kotanya adalah Samarinda namun jalur masuknya adalah Balikpapan. Bandara utamanya adalah Sepinggan terletak di Jalan Marsma Iswahyudi. Pantai Melawai terletak di Jalan Sudirman. Lokasi pantai ini tidak sulit untuk ditemukan karena letaknya berada di jalan utama yang menuju ke berbagai wilayah di Balikpapan. Anda bisa menggunakan Angkutan Umum no 5 dan 6 yang melewati pantai Melawai. Pantai Melawai berada di pusat kota, tepatnya tidak begitu jauh dari komplek Pertamina dan Pelabuhan Balikpapan dan berada di pinggir salah satu jalan protokolnya Balikpapan.

Pengunjung dapat menikmati berbagai jenis makanan dan minuman di Pantai Melawai, terutama di malam hari. Berbagai makanan khas Indonesia berjejer mengudang selera makan Anda, mulai dari pecel lele (lele goreng dengan saus kacang), pecel ayam (ayam goreng dengan saus kacang), sate ayam, bakso, mie goreng, nasi goreng dan lain-lain. Sedangkan untuk minuman, Anda bisa meneguk bandrek (minuman jahe panas), wedang jahe, wedang ronde (minuman jahe disajikan dengan kacang), dan bermacam-macam jus. Beberapa pedagang juga menjual makanan khas lokal seperti pisang Gapit.

Pantai Melawai adalah sebuah tempat yang menarik karena terletak di pusat kota dan dekat dengan Pelabuhan Semayang di Balikpapan. Selain menikmati keindahan pantai, pengunjung juga bisa melihat kegiatan bongkar muat di pelabuhan, menonton kapal bergerak masuk dan keluar, dan menikmati berbagai jenis makanan dan minuman di pantai di malam hari yang indah dan ditemani suara deburan ombak. Selama air surut, pengunjung bisa berjalan ke pulau Babi, yang terletak di tengah Pantai Melawai.

Hutan Wanawisata






Hutan Wanawisata adalah sebuah taman besar dengan berbagai jenis spesies tumbuhan khas Kalimantan yang terancam punah. Pemandangannya yang indah dan rindang membuat hutan Wanawisata menjadi tujuan wisata keluarga, terutama selama akhir pekan. Taman wisata ini buka setiap hari mulai pukul 8:00 sampai 05:00. Biaya masuk hanya Rp1.000,00 per orang.


Hutan wanawisata terletak di Jalan antara Balikpapan dan Samarinda. Anda bisa bermalam di hotel dan penginapan di Pandansari, Balikpapan.


Banyak pengunjung datang ke Hutan Wanawisata selama akhir pekan dan hari libur. Jangan lupa untuk membawa makanan dan minuman dan tikar untuk duduk ketika Anda berencana piknik di alam terbuka dengan keluarga Anda.

Bagi para pecinta alam, Wanawisata biasanya digunakan untuk tracking atau jogging. Dan tentunya Anda bisa berjalan-jalan dan melihat berbagai jenis pohon di Wanawisata Hutan.


Meskipun Samarinda adalah ibu kota Kalimantan Timur, namun bandaranya terletak di Sepinggan di Balikpapan yang juga menjadi jalur masuk ke Samarinda. Hutan Wanawisata terletak di Jalan Soekarno Hatta, Km 10, Karang Joang, sekitar 15 menit berkendara dari pusat kota Balikpapan. Anda juga bisa menggunakan transportasi umum nomor 8 dari stasiun bus Batu Ampar, Balikpapan untuk menuju daerah ini.


Hutan Wanawisata berjarak sekitar 300 atau 400 meter dari Jalan Soekarno Hatta, km 10. Jalannya yang berkerikil memberikan tantangan tersendiri ketika memasuki daerah ini. Pohon-pohonya yang rindang memberikan suasana yang dingin. Selain koleksi spesies pohon lokal yang langka, Hutan Wanawisata juga dapat digunakan untuk mengadakan acara berbagai kelompok. Sebuah ruang luas juga disediakan di daerah ini.

Untuk keluarga, Wanawisata menyediakan taman bermain menarik dengan berbagai permainan anak-anak. Selain rusa, pengunjung saat ini bisa melihat monyet di kandang dekat taman bermain. Monyet-monyet ini sangat menarik karena mereka akan melakukan berbagai tindakan lucu dan konyol ketika mereka melihat pengunjung.

Sebuah lapangan terbuka di tengah hutan dapat digunakan untuk bermain sepak bola atau tempat berkemah bagi para pecinta alam.

sumber  http://www.indonesia.travel/id/destination/195/hutan-wanawisata

Istana Sultan Kutai(museum Mulawarman)




Istana Sultan Kutai terletak di Tenggarong, ibu kota kabupaten Kutai Kartanegara. Setelah pemerintahan Kesultanan Kutai berakhir pada tahun 1960, istana dengan luas 2.270 m2 ini kemudian diduduki oleh Sultan A.M Parikesit sampai tahun 1971. Istana ini kemudian diserahkan kepada Pemerintah Daerah Kalimantan Timur pada tanggal 25 November 1971.

Pada tanggal 18 Februari 1976, pemerintah provinsi kemudian menyerahkan istana ini kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk dikelola sebagai sebuah museum negara. Kemudian museum ini diberi nama Museum Mulawarman dan saat ini Sultan Aji Muhammad Salehudin II tercatat sebagai raja ke-20 Kesultanan.


Tenggarong sebenarnya bukan daerah yang luas, oleh karena itu, tidak sulit untuk menemukan hotel di pusat kota. Berbagai hotel dan penginapan siap menyambut kedatangan Anda.

Saat berbelanja di toko-toko suvenir, Anda harus mengeluarkan keahlian tawar-menawar Anda. Kadang-kadang, kita bisa mendapatkan harga yang lebih murah daripada yang ditawarkan di Pasar Kebun Sayur di Balikpapan atau Pasar Citra Niaga di Samarinda, yang dikenal sebagai pusat cinderamata di Kalimantan Timur.

Jika Anda memiliki waktu yang sangat terbatas dan memutuskan ingin membeli suvenir di sekitar Istana / Museum ini, ada puluhan toko-toko yang menawarkan barang kerajinan lokal. Anda bisa menemukan caping tradisional (dari anyaman bambu), songket (pakaian bordir), sarung Samarinda, kalung, gelang dan kerajinan manik-manik, tas dll.


Pengunjung dapat berkeliling Istana / Museum dengan berjalan kaki, berkunjung dari satu ruangan ke ruangan lain yang menyimpan berbagai benda-benda bersejarah. Di sebelah kanan istana, Anda bisa menlihat makam raja dan keluarga kerajaan lainya. Tidak jauh dari pemakaman, Anda bisa mampir dan meniti toko-toko suvenir dan kios yang menjual makanan dan minuman.
Tujuan wisata ini terletak di jalan Diponegoro, Tenggarong, kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Tenggarong lebih mudah dan lebih dekat dijangkau dari Samarinda. Dari bandara Sepinggan di Balikpapan, Anda bisa menggunakan pesawat lokal ke Samarinda. Atau, Anda juga bisa naik taksi dengan biaya Rp250.000,00-Rp300.000,00. Dari Samarinda perjalanan ini akan menempuah waktu sekitar 60 menit untuk mencapai istana. Karena terletak di pusat kota Tenggarong, Anda tidak akan kesulitan untuk menemukan museum ini. Transportasi umum dari Samarinda ke Tenggarong juga tersedia.

Jika Anda ingin mempelajari dan sekaligus menikmati sejarah di tempat ini, Anda bisa mengunjungi beberapa restoran yang ada di area khusus.



Museum Mulawarman sangat terawat sehingga memberikan kenyamanan bagi para pengunjung ketika berkunjung untuk menyaksikan sejarah kesultanan dan barang-barang bersejarah di dalam museum. Museum ini masih tampak kuat dan didominasi oleh warna putih.

Di museum ini, berbagai koleksi Kesultanan Kutai ditampilkan misalnya, tahta kerajaan, patung, perhiasan, atribut perang, tempat tidur, gamelan, keramik kuno dari China dan lain-lain

Jirat atau batu nisan Sultan dan keluarga sebagian besar terbuat dari kayu ulin yang diukir dalam huruf Arab. Sultan yang dimakamkan di sini antara lain adalah Sultan Muslihuddin, Sultan Salehuddin, Sultan Sulaiman dan Sultan Parikesit. Hanya Sultan Alimuddin yang dimakamkan ditanah kelahirannya di Gunung Gandek, Tenggarong.

sumber http://www.indonesia.travel/id/destination/230/istana-sultan-kutai-museum-mulawarman

Pulau Kakaban


Bagi Anda yang menggilai diving atau snorkeling dan ingin bermain-main dengan aman bersama ubur-ubur yang tak menyengat di danau air payau (yang hanya ada dua saja di dunia) maka menyambangi Pulau Kakaban wajib masuk dalam agenda wisata Anda. Pulau Kakaban adalah satu dari total 31 pulau yang tergabung dalam kelompok Kepulauan Derawan dan secara administratif termasuk dalam wilayah Kabupaten Berau, Kepulauan Derawan, Kalimantan Timur.



Jika Anda lihat di peta (atau tampak atas) maka nampak Pulau Kakaban ini berbentuk seperti angka “9”, dengan luas sekira 774,2 hektar. Angka “9” ini merupakan gugusan atol di atas permukaan laut yang terbentuk jutaan tahun lalu. Kemudian, selama beberapa ribu tahun terjadi proses pengangkatan akibat adanya tekanan geologis. Hal ini menjadikan atol naik di atas permukaan laut dengan ketinggian sekira 50 m lalu membuat sejumlah air laut terperangkap hingga membentuk danau air laut (laguna). Danau ini dikenal dengan nama Danau Kakaban.



Dalam bahasa Suku Bajo, kakaban berarti memeluk. Penamaan ini berkaitan dengan bentuk fisik Pulau Kakaban dimana atol di bagian utara 'memeluk' laguna dan terpisah dari air laut sekitarnya. Danau di tengah laut ini begitu indah berwarna biru kehijauan jernih. Di sekeliling danau tersebut tumbuh rimbun pohon-pohon bakau.



Keberadaan Danau Kakaban adalah salah satu alasan utama wisatawan berkunjung ke pulau yang tak berpenghuni ini. Pasalnya, danau air payau tersebut memiliki ekositem yang unik (endemik) hasil evolusi dan melibatkan proses kimia, fisika, dan biologi yang rumit dan panjang selama ribuan tahun. Telah banyak peneliti dari dalam dan luar negeri mencoba memecahkan misteri tentang bagaimana sebuah ekosistem danau yang terisolasi dapat menjadi rumah bagi hewan dan tumbuhan endemik yang hidup di dalamnya. Danau endemik sekira 2,6 x 1,5 kilometer ini menjadi rumah bagi jutaan ubur-ubur yang kehilangan kemampuan menyengat, algae yang menjadi karpet di dasar danau, anemon yang berwarna putih dan memangsa ubur-ubur, ikan-ikan, dan biota endemik lainnya. Tercatat hanya ada dua danau air payau jenis ini di dunia: Danau Kakaban di Kepulauan Derawan dan Jellyfish Lake di Palau, Micronesia di kawasan tenggara Laut Pasifik.



Ada empat jenis ubur-ubur tak menyengat di Danau Kakaban: ubur-ubur bulan (Aurelia aurita) (5-50 cm), ubur ubur totol (Mastigias papua) (1-20 cm), ubur-ubur kotak seukuran ujung jari telunjuk, Tripedalia cystophora (7-10 mm), dan ubur-ubur terbalik Cassiopea ornata (15-20 cm). Martigias papua adalah yang paling banyak populasinya dan paling lincah bergerak kesana-kemari, sementara Cassiopeia adalah yang paling unik sebab ubur-ubur ini biasanya diam di dasar danau dalam posisi terbalik; tentakelnya ada di posisi atas.



Menurut penelitian, fenomena ubur-ubur terbalik ini adalah salah satu bentuk adaptasi (baca: evolusi) ubur-ubur dalam bertahan hidup di danau yang terisolasi. Ubur-ubur bersimbiosis dengan alga untuk mendapatkan makanan. Ubur-ubur menempatkan alga pada bagian kaki (tentakel) dan bergerak terbalik untuk mendapatkan cahaya Matahari agar proses fotosintesa pada alga dapat terjadi. Dengan cara ini, mereka memasak makanan. Selain itu, perubahan morfologi jelas terlihat pada ubur-ubur totol (Martigias papua); di danau ini ubur-ubur totol tidak lagi memiliki totol dan ukuran sengatnya mengecil dan kehilangan fungsi. Mengenai hilangnya kemampuan menyengat ubur-ubur tersebut dikarenakan tak ada predator yang memangsanya di danau endemik ini. Secara alamiah, mereka kehilangan kemampuan fungsi sistem pertahanan diri, yaitu kemampuan menyengat. Sementara itu, anemon yang menghuni danau ini berubah menjadi pemangsa ubur-ubur pasif. Anemon di Danau Kakaban berwarna putih sebab sudah tidak melakukan simbiosis dengan alga.



Selain ubur-ubur, ada 8 spesies ikan yang menghuni danau dengan kedalaman kurang lebih 11 meter ini. Empat spesies yang paling utama adalah serinding (Apogon lateralis), puntang (Exyrias puntang), coral fry (Antherinomorus endrachtensis) dan ikan jarum (Zenarchopterus dispar).



Danau Kakaban mewakili bentuk kehidupan purba yang sifatnya ekstrim; hal ini diungkapkan oleh seorang peneliti Jonathan Kindon dari Institut Antropologi Biologi dan Departemen Hewan, Universitas Oxford, Inggris. Keberadaan 4 spesies ubur-ubur menjadikan Pulau Kakaban dinominasikan sebagai kawasan situs warisan dunia (world heritage) oleh UNESCO yang patut dilindungi. Kabarnya, Jellyfish Lake di Palau hanya memiliki dua jenis spesies ubur-ubur serupa. Maka tak berlebihan jika menyebut Danau Kakaban sebagai danau ubur-ubur terbesar dan paling kaya keragamannya di dunia.

Pulau Kakaban adalah pulau tak berpenghuni. Untuk memenuhi kebutuhan akomodasi Anda, resot di Kepulauan Derawan, Pulau Sangalaki, dan Pulau Maratua dapat jadi pilihan.

Di Derawan, terdapat banyak penginapan atau cottage berada di sekitar pantai dengan harga mulai dari Rp50.000,- hingga Rp400.000,- per malam. Kebutuhan untuk menyewa alat-alat snorkeling dapat Anda temukan di tiga pulau terdekat dengan Pulau Kakaban.


Bawalah perbekalan makan dan minum yang cukup saat mengunjungi Pulau Kakaban dan sekitarnya.


Berpartisipasilah dalam menjaga kelestarian dan kebersihan sekitar Danau Kakaban yang termasuk langka dan dilindungi, dengan cara tidak membuang sampah sembarangan dan tidak mengganggu atau merusak biota penghuni danau.


Arus laut di titik-titik penyelaman sekitar Pulau Kakaban relatif kuat. Daripada melawan arus, sebaiknya Anda meminta speedboat menjemput Anda di titik ujung penyelaman.


Mengunjungi Kakaban bersama banyak teman dapat menghemat biaya, misalnya biaya sewa speedboat. Semakin banyak teman (maksimal 15; karena kapasitas speedboat 15 orang), makin sedikit biaya sharing yang Anda keluarkan untuk sewa speedboat.


Untuk mencapai Pulau Kakaban, Anda dapat naik speedboat berkapasitas 15 orang dari Derawan, Maratua, atau Sangalaki. Dibutuhkan waktu sekira 45 menit dari Derawan, 30 menit dari Maratua, dan 20 menit dari Sangalaki. Biaya sewa speedboat adalah kurang lebih Rp500.000,- hingga Rp1.000.000,- yang dapat digunakan untuk mengunjungi ketiga pulau tersebut dalam waktu sehari.
 

Dermaga yang terbuat dari kayu meranti terbentang sepanjang kurang lebih 120 meter dan tampak kontras dengan biru air laut di sekitarnya akan menyambut Anda setibanya di Pulau Kakaban. Dari sana, Anda sebelumnya harus menaiki tangga yang juga terbuat dari kayu. Setelahnya, Anda harus mendaki untuk sampai di balik bukit tempat Danau Kakaban berada-danau endemik yang terbentuk jutaan tahun lalu dan telah melewati proses evolusi yang panjang. Hijau pepohonan di sekitar dan kicauan burung akan menemani perjalanan Anda menuju danau. Hutan mangrove yang terbentuk di Pulau Kakaban adalah rumah bagi hewan-hewan, pohon bakau, dan pohon tropis lainnya, seperti pohon tanjang (Bruguiera), api-api (Avicennia), dan pidada (Sonneratia).

Snorkeling adalah hal wajib yang tak boleh Anda lewatkan setibanya di sini. Menyelami danau yang disebut-sebut menyimpan misteri sebuah proses evolusi tentu akan menjadi kegiatan yang takkan terlupakan. Terlebih lagi, keberadaan danau air payau jenis ini adalah satu-satunya di Indonesia dan hanya ada dua saja di dunia (Danau Kakaban dan Jellyfish Lake di Palau). Selain itu, Danau Kakaban memiliki 4 jenis ubur-ubur; dua kali lebih banyak dari jenis yang menghuni Jellyfish Lake. Anda dapat bermain-main dengan ubur-ubur yang bahkan ada yang berukuran seujung jari telunjuk, meraka aman sebab tidak menyengat seperti halnya ubur-ubur lain yang hidup di laut.

Tumbuhan dan hewan penghuni ekosistem Danau Kakaban pada dasarnya adalah ekosistem yang sama dengan yang hidup di air laut. Di Danau Kakaban, Anda akan melihat ubur-ubur, alga laut, anemon, ketimun laut (teripang), spons, kepiting, beragam jenis ikan dan lain sebagainya. Namun begitu, selama ribuan tahun, danau yang terisolasi akibat terjadinya proses pengangkatan atol ini membuat penghuninya melewati serangkaian perubahan (evolusi) demi menyesuaikan dan bertahan hidup di dalam lingkungan air payau. Danau ini menampung air hujan yang kemudian bercampur dengan air laut sekitar yang dapat masuk ke danau melalui celah-celah batuan karang dan menciptakan ekosistem sendiri yang berbeda dan langka.

Selain menyelami Danau Kakaban, Anda juga dapat melakukan kegiatan diving dan snorkeling di sekitar Pulau Kakaban. Laut di sekitar Pulau Kakaban sudah terkenal sebagai rumah bagi sejumlah besar Barracuda, tuna sirip biru, pari, ikan napoleon, dan bahkan hiu. Terdapat beberapa titik penyelaman yang sudah terkenal di dunia penyelaman, yaitu: Barracuda Point, The Drift, Cabbage Patch, The Wall, Blue Light Cave, The Plateau, Rainbow Run, Diver's Delight, dan The North Face.

 

sumber http://www.indonesia.travel/id/destination/816/pulau-kakaban

Taman Nasional Kutai




Taman Nasional Kutai (TNK) adalah hutan tropis dataran rendah di Kalimantan Timur. TNK memiliki luas wilayah 198.629 hektar. Keanekaragaman hayati dan vegetasinya menjadikan taman ini tempat tujuan menarik bagi masyarakat lokal begitu juga bagi para pecinta alam dan peneliti dari berbagai negara.Saat ini, sekitar 900 jenis tanaman di taman ini telah diidentifikasi. Untuk pelajar setempat misalnya di Bontang dan Sangatta, TNK adalah fasilitas untuk belajar tentang alam. Dua lokasi di TNK yang sering dikunjungi wisatawan adalah Sangkima dan resor Prevab. Pengunjung akan dibebani biaya masuk sebesar Rp1, 500 untuk pengunjung lokal dan Rp15, 000 untuk pengunjung asing.Resor Sangkiman dan Prevab di TNK menyediakan hotel bagi para pengunjung.Jika Anda ingin mengunjungi resor Prevab di TNK, dibutuhkan lebih dari satu hari untuk melakukannya. Anda harus tinggal setidaknya dua malam di daerah tersebut. Harap membawa pakaian ekstra, senter dan persediaan makanan.Sambil menunggu Izin Masuk ke Kawasan Konservasi (SIMAKSI), kita bisa membeli cindera mata di aula TNK Bontang seperti gantungan kunci dan t-shirt.Berkeliling taman ini paling baik dengan berjalan kaki. TNK juga menyediakan pemandu untuk mengantar Anda berkeliling. Karyawan KNP akan selalu siaga di pos-pos Sangkima atau Prevab. Atau, Anda juga dapat berkeliling dengan menggunakan ketinting atau perahu motor.Secara administratif, TNK terletak di Kutai Timur, kabupaten Kartanegara, kota Bontang. Sangkima terletak di km 38 jalan Bontang-Sangatta. Prevab resor terletak di dekat desa Swarga Bara, Kompleks KPC, Sangatta, Kutai Timur.
Untuk masuk TNK, pengunjung terlebih dahulu harus melapor ke aula TNK di jalan Awang Long, Pos I, Bontang atau Divisi Pengelolaan Taman Nasional Sangatta di jalan Dr Sutomo No. S-27 Swarga Bara, Sangatta untuk mendapatkan Izin Masuk ke Kawasan Konservasi (SIMAKSI).
Resor Sangkima dapat diakses oleh mobil atau minibus dari rute Bontang-Sangatta. Untuk mengunjungi resor Prevab, bagi mereka yang menggunakan perahu motor dari Sangatta (jembatan Pinang selama 1 jam perjalanan) atau dari Pangkalan Kabo Jaya (dermaga Papa Charlie), desa Swarga Bara akan memakan waktu 20 menit melalui sungai.
Jika Anda berangkat dari Balikpapan, Anda dapat naik taksi ke Sangatta sebesar Rp 900.000-Rp 1.000.000. Dari Samarinda, bus tersedia dari Samarinda-Bontang-Sangatta. Dengan menggunakan bus ini, Anda dapat sampai di tempat wisata Sangkima.
Jika Anda ingin melakukan perjalanan ke Taman Nasional Kutai, Anda dapat menghubungi:Di resor Prevab, para wisatawan bisa memasak makanan mereka sendiri seperti sayuran yang tumbuh di dekat hotel tempat mereka menginap.TNK memiliki dua resor yang menjadi favorit bagi wisatawan dan peneliti yaitu Sangkima dan Prevab. Dalam Sangkima, pengunjung bisa melihat pohon kayu besi (Eusideroxylon zwageri) dengan diameter 2,47 meter. Pengunjung juga dapat menguji adrenalin mereka dengan melewati jembatan gantung yang terbuat dari kayu besi.Sedangkan di dalam Prevab, pengunjung bisa melihat kehidupan orang utan (Pongo pygmeus) di habitat asli mereka dan proses restorasi yang saat ini berlangsung setelah kebakaran hutan pada tahun 1997-1998. Selain itu, TNK juga menyediakan kesempatan bagi pengunjung untuk melihat berbagai jenis satwa langka dan berbagai tumbuhan.

Sangalaki




Sangalaki Reefs

Bagi Anda yang suka menyelam, keindahan dan keanekaragaman flora dan fauna di sekitar Pulau Sangalaki akan menarik Anda untuk datang lagi dan lagi. Pulau ini terletak di Kepulauan Derawan, Berau, Kalimantan Timur.
Sebuah Pulau yang sangat baik untuk menyelam dan snorkeling, bahkan setara bersama dengan Raja Ampat di Provinsi Papua.
Rasakan sapaan hembusan angin, air laut yang bersih, pasir lembut
Di Pulau Sangalaki berdiri sebuah resort Sangalaki Dive Lodge yang menyiapkan fasilitas penginapan, selam dan pemandu selam.
Transportasi
Untuk mencapai Pulau Sangalaki, Anda dapat mengambil pesawat dari bandara Soekarno-Hatta di Jakarta ke bandara Sepinggan (BPN) di Balikpapan yang dilayani oleh Garuda Indonesia, Air Asia, dan Lion Air.
Dari Sepinggan, Anda dapat menggunakan pesawat Deraya ke ibu kota kabupaten Berau, Tanjung Redeb. Deraya melayani penerbangan komuter dan sewaan. Selama perjalanan ini, Anda bisa melihat kehidupan

sumber http://www.indonesia.travel/id/destination/246/sangalaki

Pulau Kumala



LOGIN atau DAFTAR

|



Beranda Cerita Negeriku Berita Acara Hubungi Kami Faq's

Pulau Kumala terletak di tengah Sungai Mahakam, melewati kota Tenggarong, di kabupaten Kutai Kartanegara. Pada awalnya, pulau seluas 85 hektar ini merupakan sedimentasi lumpur yang membentuk tanah. Pulau ini unik karena tampak seperti perahu di tengah sungai.


Sebelum berubah menjadi sebuah tempat rekreasi modern, Kumala adalah sebuah tempat untuk ratusan bekantan (Nasalis Larvatus) dan berbagai jenis reptil liar Kalimantan. Taman Wisata Pulau Kumala dikembangkan sejak tahun 2002. Biaya masuk taman wisata ini adalah Rp2.000,00 per orang. 

Jika Anda ingin tinggal di tengah-tengah pulau, pengelolaan taman menyediakan pondok, lengkap dengan kolam renang dan katering.

Anda harus memesan satu minggu sebelumnya sehingga manajemen bisa membuat persiapan yang tepat. Karena pondok tidak buka setiap hari, akan lebih baik jika memesan untuk berkelompok. Pondok ini bisa menampung hingga 100 pengunjung.

Toko yang menjual berbagai jenis suvenir tradisional tersedia di sini. Selain itu, berbagai jenis t-shirt juga dapat digunakan sebagai suvenir dari pulau Kumala.

Untuk berkeliling di sekitar pulau, mobil wisata disediakan dengan harga tiket Rp3.000,00 – Rp4.000,00 per orang untuk setiap perjalanan. Jika kurang dari 5 penumpang, mobil ini harus disewa sebesar Rp20.000,00.

Lebih mudah dan dekat mencapai kota Tenggarong dari Samarinda. Dari bandara Sepinggan di Balikpapan, Anda dapat menggunakan baik pesawat lokal ke Samarinda atau Anda juga dapat naik taksi dengan tarif sebesar Rp250.000,00 sampai Rp300.000,00.


Dari sana, Anda dapat menggunakan ketinting atau perahu motor ke pulau Kumala di dermaga di jalan Diponegoro, Tenggarong. Perjalanan akan memakan waktu tidak lebih dari 5 menit untuk mencapai pulau ini dengan biaya Rp4.000,00 (jika lebih dari 5 orang) atau Rp20.000,00 (jika kurang dari 5 orang) karena Anda akan dianggap menyewa perahu. 

 

sumber http://www.indonesia.travel/id/destination/105/taman-rekreasi-pulau-kumala